Dalam upaya menghasilkan kedelai yang tahan terhadap hama penyakit, dan cekaman, maka dilakukan pemuliaan dengan kultur jaringan, melalui kalus. Penggunaan kalus sebagai tahap penelitian selanjutnya yaitu induksi variasi somaklonal atau transformasi genetik. Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi cahaya, konsentrasi 2,4 D optimal dalam setiap kombinasi perlakuan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 2 faktor. Konsentrasi 2,4-D dan keadaan cahaya. Konsentrasi 2,4-D terdiri dari 4 taraf (0 ppm; 3 ppm; 6 ppm; dan 9 ppm;) dan 2 taraf lama pencahayaan (24 dan 0 jam). Variabel yang diamati adalah waktu muncul kalus, persentase tumbuh kalus dan berat kalus. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi 2,4 D merupakan faktor yang mempengaruhi induksi kalus, interaksi 2,4 D dan kondisi pencahayaan tidak berpengaruh terhadap pembentukan kalus. Interaksi 2,4 D dan kondisi pencahayaan tidak ada yang efektif untuk menginduksi kalus. Berdasarkan uji Duncan dihasilkan konsentrasi 2,4-D yang paling optimal adalah 9 ppm.
Journal Type : Uluslararası
Relevant Articles | Author | # |
---|
Article | Author | # |
---|